Objek Wisata Alam yang Bisa Kamu Kunjungi di Sinjai – Objek Wisata sungai bebatuan Bijje saat ini tampak telah mendapat perhatian khusus oleh pemerintah sebagai wisata alam yang terletak di Dusun Topangka, Desa Bulu Kamase, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai. Saat Suara Jelata berkunjung slot server thailand ke tempat wisata yang berjarak kurang lebih 14 kilo meter dari pusat kota Kabupaten Sinjai, tampak jalanan beton dan tangga kecil sudah bisa digunakan untuk sampai ke sungai bebatuan Bijje. Sinjai merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang menyimpan banyak kekayaan alam dan potensi wisata yang memukau. Bagi kamu yang berada di Kota Makassar, kabupaten yang dijuluki “Bumi Panritta Kitta” itu bisa ditempuh selama 4-5 jam perjalanan.
Air Terjun Saukang Lembang
Berjalan mengitari dan mengujungi semua keindahan alam panorama Sinjai, sempatkan diri Anda untuk berkunjung ke Air Terjun Lembang Saukang yang terletak sekitar 45 Km dari pusat kota dengan menggunakan transportasi darat. Air terjun ini dinamakan dengan air terjun tujuh tingkat karena memang memiliki keunikan tujuh tingkat dengan besar debit air dari atas yang berirama jatuh berungkali sampai tujuh kali.
Agrowisata dikawasan ini sangatlah mudah ditemukan, durian ottong dan dragon slot rambutan lengkeng adalah sebuah pilihan. Di sepanjang perjalanan menuju Air Terjun Lembang Saukang ini berjejer kebun cengkeh, coklat, vanili dan bahkan merica yang nampak indah dan baunya yang khas dari cengkeh mengayungi hidung bagaikan menikmati cigarette pilihan. Tatanan alami perkebunan cengkeh dan cacao ini membuat lingkungan sekitar banyak didapati tumbuhan liar lainnya yang merupakan makanan utama seperti petai, kedondong dan jambu mete.
Hutan Mangrove Tongke-Tongke
Menikmati panorama alam di Sinjai, tidak langkap rasanya jika kita berpelesiran kearah utara saja. Di bagian timur laut Sinjai, di pesisir laut Tongke-Tongke tersembunyi jejeran dan rimbunan hutan bakau yang tertata alami menampakkan keindahan panorama alam. Berkunjung ke obyek wisata hutan bakau Tongke-Tongke yang terletak di Kecamatan Sinjai Timur, Anda dapat menggunakan transportasi darat, dan sekitar 5 menit menggunakan transportasi laut.
Pulau Sembilan
Pulau Sembilan merupakan salah satu tempat wisata wild bandito di Sinjai yang tidak boleh anda lewatkan ketika berwisata ke kota ini. Pulau ini dinamakan dengan Pulau Sembilan karena terdiri dari gugusan-gugusan pulau yang berukuran besar dan kecil yang berjumlah sembilan. Jika anda ingin menuju Pulau Sembilan, anda bisa menyewa kendaraan bermotor yang ada di Pelabuhan Lappa dengan tarif Rp.500.000 per orang. Dengan tarif ini anda sudah bisa mengunjungi semua gugusan pulau yang ada di Pulau Sembilan. Jarak tempuh menuju pelabuhan Lappa dari pusat kota hanya sekitar 15 menit. Sedangkan jarak tempuh dari Pelabuhan Lappa menuju Pulau Sembilan sekitar 4 jam. Hal menarik yang bisa anda saksikan di Pulau Sembilan ini adalah gugusan-gugusan pulau dengan air laut yang sangat jernih.
Benteng Oval Balangnipa
Benteng bergaya Eropa klasik peningggalan Belanda ini terletak di Kelurahan Balangnipa, sekira 1 km dari pusat kota. Pada mulanya Benteng Balangnipa didirikan di awal abad XV (sekira tahun 1857) oleh Kerajaan Tellulimpoe. Bahan dasarnya dari batu gunung yang diikat dengan Lumpur dari Sungai Tangka. Dindingnya setebal siwali reppa (Setengah Depa) dan terdiri dari 4 buah Bastion (pertahanan) yang membentuk segi empat oval.
Belanda kemudian merebut Benteng Balangnipa pada tahun 1859 setelah memenangkan Perang Mangngarabombang. Pada tahun 1864 – 1898, Belanda merenovasi Benteng Balangnipa menggunakan arsitektur Eropa seperti bentuknya sekarang. Seperti itulah daftar tempat wisata di Sinjai yang dapat pembaca kunjungi saat berkunjung ke kota ini. Semoga dapat membantu dalam menentukan objek wisata yang akan didatangi nantinya.
Pemukiman Kuno Karampuang
Karampuang merupakan kawasan adat yang terletak di kampung tradisional Karampuang. Desa Tompo Bulu Kecamatan Bulupoddo, berjarak sekira 40 km dari pusat kota. Di dalam kawasan adat, Anda bisa menjumpai dua buah rumah adat tradisional berusia ratusan tahun, Gua Cucukan yang berisi batu bertulis (prasasti), dolmen kuburan-kuburan dari masa silam dan sebuah sumur kuno yang besar.